Senin, 04 Juli 2011

maryamah karpov karya andrea hirata




Kehidupan merupakan sesuatu yang sangat berharga. Khususnya bagi orang yang dapat menikmati dan mensyukuri rasa yang dirasakan. Tidak semua orang dapat mensyukuri apa yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Walaupun demikian, kehidupan dilihat dari sisi kebahasaan banyak pengertiannya.

Keunikan cerita dalam tetralogi Laskar Pelangi khususnya novel Maryamah Karpov tidak lepas dari seorang Andrea. Andrea yang bernama lengkap Andrea Hirata lahir di Belitong. Studi mayornya ekonomi yang didapat dari Universitas Indonesia. Selain itu Andrea menggemari sains, fisika, kimia, biologi, astronomi dan sastra. Andrea mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science di Universite de Paris, Sorbonne Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis Andrea mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan lulus cum laude. Bahkan tesisnya telah diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama orang Indonesia.
Untuk mempermudah memilih masalah penelitian, diperlukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Identifikasi masalah tersebut antara lain: berbagai macam gaya bahasa, Fungsi gaya bahasa, Penggunaan jenis-jenis kata, dan jenis-jenis kata kiasan yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata. Mengingat keterbatasan tenaga dan waktu. Masalah-masalah tersebut dibatasi dalam penelitiannya. Maka masalah-masalah yang akan diteliti yaitu menyebutkan macam-macam gaya bahasa dan menyebutkan fungsi gaya bahasa dalam novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata.
Penellitian tersebut bertujuan untuk mengetahui tentang apa sebenarnya yang terkandung dalam hal yang akan diteliti. Selain itu, tujuan penelitian memberikan informasi tentang hal-hal yang akan atau sudah dikaji dalam penelitian tersebut. Maka berdasarkan masalah-masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan macam-macam gaya bahasa, dan mendeskripsikan fungsi gaya bahasa dalam novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata.
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat baik secara teoretis ataupun secara praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut, yaitu aplikasi tinjauan stilistika sastra dalam analisis karya sastra, dan menambah wawasan tentang penelitian karya sastra khususnya dalam penelitian dengan tinjauan stilistika. Sedangkan secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut, yaitu memberikan informasi tentang novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata, memberikan suatu alternatif khasanah materi pembelajaran sastra dengan menggunakan karya sastra khususnya novel, menjembatani kesenjangan pemahaman antara pengarang dan pembaca dalam memakai sebuah karya sastra dan perkembangan ilmu pendidikan, salah satu upaya memasyarakatkan karya sastra.


B.       Pendekatan Stilistika

     Kedudukan stilistika dalam dunia sastra sangat penting, maka perlu dikenal yang namanya stilistika. Sitilistika berasal kata Inggris yaitu kata stylistics yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Stylistics terbentuk dari kata style yang berarti gaya (bahasa) dan suficks istics yang kalau bergabung dengan kata yang mendahului berarti ilmu. Jadi, secara etimologis, kata stilistika dapat diartikan sebagai ilmu tentang gaya bahasa (Dermawan, 1998: 1).
     Stilistika dapat digolongkan dalam beberapa golongan dalam penerapannya. Dermawan (1998: 11), menggolongkan stilistika dalam dua golongan, yaitu stilistika mendekati deskriptif atau stilistika yang mendekati style atau gaya bahasa sebagai keseluruhan daya ekspresi jiwa yang terkandung dalam suatu bahasa dan meneliti nilai-nilai ekspresivitas khusus yang terkandung dalam suatu bahasa atau langue secara morfologis, sintaksis, dan semantis. Hartoko dan Rahmanto, mengatakan dalam pandangan ini pengarang membangkitkan beberapa kemungkinan yang terkandung dalam sistem bahasa yang bersangkutan (Dermawan, 1998: 11).
            Golongan kedua adalah stilistika genetis yaitu stilistika individual yang memandang style atau gaya bahasa sebagai ungkapan yang khas pribadi. Lewat analisis terperinci mengenai motif dan pilihan kata terhadap sebuah karya dapat di lacak visi atau pandangan batin, cara mengungkapkan sesuatu seorang pengarang atau penyair.
Mulyana mengemukakan bahwa grmatikal stilistika ingin menjelaskan apa sebabnya pengarang menggunakan bahasa dalam bentuk seperti yang digunakan, tidak dalam bentuk lain. Gramatikal stilistika akan menjelaskan peristiwa sastra berdasarkan peristiwa bahasa (dalam Yuwana dkk., 2000: 4).
Hal yang tidak lepas dari stilistika adalah gaya bahasa. Adapun pengertian gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur berikut: kejujuran, sopan-santun, dan menarik (Keraf, 2009: 112-113).

C.       Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat postpositivistik, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dan peneliti sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowboal, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi kualitatif, dan lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2008: 15).
Sumber data dikelompokkan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan (Sugiyono, 2008: 305-306).
              Penelitian ini menggunakan sumber data primer. Sumber data primer tersebut adalah novel maryamah karpov karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka, Yogyakarta, tahun terbit Desember 2008, cetakan ketiga dan tebal buku 502 halaman.
Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2008: 305-306).
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2008: 308). Dalam penelitian ini, pengumpulan data untuk memperoleh data dilakukan dengan metode observasi dan menggunakan teknik baca catat. Data yang diperoleh dimasukan dalam kartu data. Setelah semua data terkumpul dalam kartu data, selanjutnya data dipilah-pilah, kemudian diidentifikasi berdasarkan jenis dan keperluannya.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data kualitatif dinyatakan dalam kata-kata atau simbol (Arikunto, 1998: 13). Analisis data diawali dengan membaca dan mengelompokkan data berdasarkan klasifikasi data yang meliputi pengelompokkan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata. Selanjutnya, data dideskripsikan , ditafsirkan, dan dianalisis secara kritis kemudian hasilnya diaplikasikan sesuai teori stilistika, selanjutnya data disimpulkan. Dari hasil simpulan tersebut, kemudian dikemukakan sejumlah saran-saran.

D.       Hasil Penelitian dan Pembahasan

1.      Hasil Penelitian

Gaya bahasa yang digunakan oleh Andrea Hirata dalam Novel Maryamah Karpov berdasarkan struktur kalimat, bahasa kiasan, dan langsung tidaknya makna, sangatlah beragam.  Adapun gaya bahasa yang digunakan Andrea dalam Novel Maryamah Karpov berdasarkan struktur kalimatnya adalah klimaks, antiklimaks, paralelisme, antitesis, dan repetisi. Berdasarkan langsung tidaknya makna adalah aliterasi, asonansi, histeron proteron, perifrasis, prolepsis atau antisipasi, eroteris atau pertanyaan retoris, silepsis dan zeugma, hiperbol, dan paradoks. Berdasarkan bahasa kiasan adalah persamaan atau simile, metafora, dan personifikasi.
2.     Pembahasaan
a.       Macam-macam Gaya Bahasa
1)  Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimatnya
Klimaks berarti gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari hal-hal yang kurang penting ke hal-hal yang penting. Contoh penggunaan gaya bahasa klimaks dalam novel Maryamah Karpov adalah sebagai berikut.
(1)       “---merebak berita tentang seorang pria keriting yang  dilarikan ke rumah sakit, ambulans meraung-raung, tergopoh-gopoh menuju ruang tanggap darurat, sebab pria itu ketika makan buah duku, tak tahu kenapa, biji duku melenceng masuk ke lubang hidungnya, hingga ia tersengal-sengal sampai nyaris lunas nyawanya.” (MK: 2)

Pengklimakskan terjadi pada kalimat “ia tersengal-sengal sampai nyaris lunas nyawanya” sebagai puncak urutan peristiwa penderitaan yang menunjukkan gejala kesakitan yang akhirnya memuncak dan menjadi klimaks sebuah penderitaan. Pengklimakskan ini dapat dilihat digambar  di bawah ini.
                                                                                   P. Klimaks


 




                        Kal 1   Kal 2   Kal 3   Kal 4   Kal5    Kal6    Kal 7

(b)   Paralelisme
Paralelisme adalah gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal sama. Contoh penggunaan gaya bahasa paralelisme dalam novel Maryamah Karpov adalah sebagai berikut.
(2) “ …… Sampai batas akhir tenagaku, sampai tandas napasku, sampai tumpas harta bendaku.” (MK: 235)

Pada kutipan tersebut diketahui adanya gaya bahasa paralelisme. Hal ini dapat diketahui dari kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal sama, yaitu pada kata “sampai batas akhir tenagaku, sampai tandas napasku, sampai tumpas harta bendaku” yang mempunyai arti sama yaitu habis tak tersisa.
(c)    Antitesis
Antitesis adalah sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan yang bertentangan, dengan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. Contoh penggunaan gaya bahasa antitesis pada novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata adalah sebagai berikut.
(3)  Perdamaian, perdamaian ....
Banyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramai
Banyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramai
Bingung-bingung ku memikirnya
(MK: 78)

Pada kutipan di atas, gaya bahasa antitesis ditunjukkan oleh gagasan yang bertentangan dengan menggunakan sekelompok kata, yaitu banyak yang cinta damai, tapi perang semakin ramai.
(d)   Repetisi
Repetisi adalah gaya bahasa yang menggunakan perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Adapun gaya bahasa repetisi dalam novel  Maryamah Karpov adalah sebagai berikut.
(4) “Aku pun mandi lebih pagi, lalu dinaikkan ayah ke boncengan sepeda. Diikatnya kakiku dengan sapu tangan biar tak celaka kena jari-jari ban. Ayah akan naik pangkat, sungguh istimewa. Ayah akan mengambil rapel gajinya! Lalu pulangnya kami akan singgah di Pasar Jenggo. Ayah akan membelikanku hok lo pan, tas sekolah yang tak pernah ku punya, dan kebaya encim baru untuk ibu.” (MK: 8)

Pada kutipan tersebut gaya bahasa repetisi terdapat pada frasa “Ayah akan” merupakan bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan pada sebuah konteks tersebut. Serta frasa tersebut mempunyai arti bahwa ayah itu baru akan melakukan sesuatu sesuai dengan konteks tersebut, dan ayah akan melakukan segala sesuatu seperti sesuai dengan konteksnya tersebut bila ayah naik pangkat, maka dari itu kutipan tersebut mengandung gaya bahasa repetisi.


2)  Gaya Bahasa Berdasarkan Langsung Tidaknya Makna
Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
(a)    Gaya Bahasa Retoris
                        Macam-macam gaya bahasa retoris adalah sebagai berikut.
(1)   Aliterasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar